Kamis, 23 Juli 2009

CORETAN DANRHAMA

CORETAN DANRHAMA


APA KATA TUHAN DAN NABI?

By ; DANRHAMA

Pada saat aku membaca sebuah membaca sebuah novel pendek berjudul “ROBOHNYA SURAU KAMI” karya seorang penulis lokal yang gemilang, aku begitu terpukau dan muncul beberapa tanya. Aku tanya pada seorang sahabat tapi tak ada jawabnya, aku tanya pada guru tapi jawabnya tidak memuaskan, aku tanya pada kiayi, tapi jawabnya kuanggap tidak komplit dan akhirnya aku dapat jawaban yang memuaskan dari TUHAN dan NABI sendiri.

Intisari dari cerita ROBOHNYA SURAU KAMI adalah sebagai berikut :

Pak tua penunggu surau adalah seorang yang sufi, dari sejak muda pak tua sudah meninggalkan kehidupan dunianya. Hari harinya dihabiskan didalam surau hanya untuk berdo’a dan berdo’a. entah berapa milyar do’a yang sudah dia ucapkan demi menyebut keagungan ilahi dan NABInya. Kecintaannya terhadap sang pencipta tidak dapat diukur lagi. Tapi apa yang terjadi pada saat pak tua meninggal dunia dia dijebloskan kedalam neraka yang paling dalam oleh TUHAN.

Suatu hari aku TUHAN dan NABI chat on FB

Aku bertanya pada TUHAN dan NABI. Heh, HAN, BI mengapa kalian sedemikian kejam?

NABI menjawab :

Masalah neraka jangan tanya gua, gua kaga punya urusan!

Aku berkata :

Iya HAN gimana tuh?

TUHAN menjawab:

Sudah sepantasnya situa bangka itu aku hadiah tersebut. Aku tidak butuh dicintai seperti itu, demikian juga NABI. Kalau tidak percaya silahkan tanya NABI sendiri, benarkan BI?

NABI menjawab:

Sip…

TUHAN menjawab:

Kecuali jika situa itu tidak menghabiskan waktunya dengan sia-sia.

Aku mencoba mendengarkan dengan seksama.

TUHAN menjawab:

Coba kamu lihat keluarga pak tua itu jadi terlantar, anak anaknya jadi kurang gizi dan ketika dewasanya tidak menjadi manusia yang produktif, istrinya tidak pernah diberikan pakaian hingga slalu mengenakkan pakaian yang tidak ubahnya seorang gembel hingga banyak sebagian orang yang selalu mencibir. Kamu tahu nggak, gua malu umat gua diolok olok atau saling mengolok satu sama lain.

Aku berkata :

Iya TUHAN.

TUHAN berkata lagi:

Aku hidupkan kalian dibumi bukan hanya untuk menyanjung dan memuji KU dan ROSUL jutaan kali banyaknya hingga kalian lupa untuk bangun pagi, lupa untuk berbenah diri, mencari penghidupan, dan mencari kesejahteraan duniawi. Bagi ku cukuplah kalian menyebut namaku beberapa kali tapi kalian berkerja untuk anakmu, istrimu dan umatmu sebanyak jutaan kali agar mereka sejahtera. Tapi jika kalian telah sejahterakan semua silahkan kalian puji AKU dan NABI sepuas yang kalian mau. Umatku tidak akan menjadi kuat hanya dengan berdo’a, umatku tidak akan bisa membuat sebuah universitas yang besar untuk kepintaran ribuan orang kalau malamnya sembahyang tahajud dan memuji namaku sampai pajar menyingsing tapi disaat jam kerja datang dia malah molor!

Suasana hening sejenak.

TUHAN berkata:

NABI juga tukang begadang tapi dia kaga kelewatan memuji muji GUA, banyakkan juga kerjannya dia dari pada memuji gua. Karna apa, kerjanya seorang umat merupakan ibadah buatnya, apalagi jika kerjanya sambil berdo’a maka gua kasih bonus sekaligus THR sertiap idul fitri. Coba NABI lu ceritain dah, gua mao ngopi dulu.

NABI berkate :

Gua juga kalau malem minggu atau malam malam libur lainya suka juga begadang kaya elu, gua jugakan mausia. Kadang kadang gua nonton bola, nongkrong sama temen tapi kaga nonton bokep kaya elu, he…he… lu mulai dah dari muda, lu gali potensi diri lu dan sampein sekemampu elu pesen gua ini buat umat umat yang laen. Karna dasar kesejahteraan hidup lu didunia dimulai dari muda. Kalo elu berdo’a doang apalagi banyakkan berdo’anya ama kerjanya gua kaga demen. Apalagi semaleman berdoa tidurnya 2 hari.

Aku bertanya:

Bagaimana ama orang yang ngabisin waktu dengan cuma cuma tapi sama sekali nggak pernah menyebut nyebut nama TUHAN ama NABI.

NABI berkate :

Sama!

Aku bertanya :

Kok sama, bukankah mereka sudah beribadah?

NABI berkata :

Lah, buktinya itu situa bangka dimasukin kedalem neraka.

Aku mengangguk angguk sedikit tapi masih kurang puas dengan perkataan NABI.


NABI berkata :

Apa kata firman TUHAN yang diturunin kegua “jika masanya masa dewasa tiba dan seorang anak manusia tidak mencari penghidupan untuk dirinya sendiri dan berdiri dikakinya sendiri maka sia sialah ibadahnya” karna pada saat dihari akhir nanti seluruh pertanyaan detil tentang kehidupan kamu dibumi akan dipertanyakan dan jangan salah tafsir pertanyaannya bukan cuma soal solat kamu dan do’a do’a kamu.

Aku mengangguk angguk.

NABI berkata lagi :

Ada pertanyaan mengapa kamu tidak bisa menyekolahkan anak kamu, hingga anak kamu menjadi bodoh. Karena sudah pasti jika masa muda kamu hanya molor dan molor pasti anak kamu kelak tidak akan mendapat pendidikan yang layak atau mungkin bahkan tidak akan mendapat pendidikan karena kamu miskin. Agamaku tidak mengajarkan menjadi miskin, aku mengajarkan agama yang kuat, agama yang pintar, agama yang disegani, agama yang banyak membantu sesama umat akibat kepintaran dan kemodernannya. Kamu tahu diabad ini agama kita sudah jauh tertinggal, coba kamu lihat agama diluar kita sangat lebih maju dari kita, coba kita rangkul mereka dan jangan musuhi mereka walaupun berlainan keyakinan ilmu datangnya dari tuhan, yuk…kita tidak perlu gengsi untuk belajar dari mereka. Coba kamu pikir, dunia kedokteran yang paling canggih didunia ini, kedokteran yang begitu banyak menolong umat manusia bukan berasal dari agama kita. Andai saja itu bersal dari agama kita tentunya agama kita menjadi agama yang hebat dan menyumbang amal yang tidak terkira. Itu hanya contoh kecil masih banyak cerita ketertinggalan umat kita. Jangan terbuai dengan kata kata umat kitalah yang paling hebat hingga kita lupa untuk mencari kesejahteraan duniawi. Tidak ada kata terlambat jika kita mau berusaha dan bukan hanya molor.

AKU berkata :

Ok, thanks ya TUHAN, NABI.

TUHAN dan NABI :

Sama sama gitu loh…

Jumat, 17 Juli 2009

10 CERITA TERBAIK

10 CERITA TERBAIK

1. Tujuh bidadari iblis

Judul : Tujuh bidadari iblis
Jenis : Cerita horor lepas
Halaman : 110 Halaman
Durasi : 120 menit

Contoh scene :

24. EXT. KOLAM RENANG. PAGI/SIANG

IHYA. YUDI. YASA

IHYA dan YUDA sedang berenang dikolam renang

IHYA

“Gua benar benar jatuh cinta sama YASA YUD”

YUDI

“Secepat itu?”

IHYA

“Itulah anehnya, gua sama sekali ga merasa baru mengenal dia, gua merasa seakan akan YASA sudah ada lama dalam dalam kehidupan gua”

YUDI

“Ah, kaya di sinetron aja luh”

IHYA

“Gua serius YUD”

YUDI

“Iya gua ngerti”

IHYA

“Gua akan nikahi dia YUD”

FADE OUT

FADE IN

25. INT. RUMAH IHYA : RUANG MAKAN. SORE

IHYA

Keadaan dapur dan ruang makan yang menjadi satu terlihat berantakan

IHYA sedang meminum kopi dimeja makan

IHYA mengambil telpon gengam yang tergeletak dimeja makan dan menekan tombol

IHYA

“YUD ikut gua yah makan malam” PAUSE

IHYA

“Gua grogi buat ngomongnya YUD, elu sengaja gua ajak untuk bantuin ngomong” PAUSE

IHYA

“Wah payah lu…, enggak mau bantuin gue” PAUSE

IHYA

“Ya sudahlah kalau begitu” PAUSE

IHYA

“Iya…, iya” Seraya menutup telpo

FADE OUT

FADE IN

26. INT. RESTORAN. MALAM

IHYA. YASA. PIGURAN

IHYA dan YASA sedang makan malam mereka duduk berhadapan

Seorang pelayan (PIGURAN) mengantarkan sajian makanan kemeja IHYA dan YASA

IHYA

“Ayo dimakan”

YASA

“Iya”

IHYA

“Kenapa, tidak suka yah?”

YASA mengangguk

IHYA

“Tadi kamu bilang terserah aku mau pesan apa, sudah dipesan kok tidak suka?”

YASA

“Iya, maaf”

IHYA

“Kamu tidak usah minta maaf, sekarang kamu pesan saja makanan yang kamu suka”

YASA

“Iya”

YASA memandangi IHYA yang sedang memakan daging dengan pisau dan garpu

YASA mengikuti gerak IHYA tapi ketika YASA memotong daging dengan pisau tiba tiba daging terpental kelantai dan YASA mengambil potongan daging tersebut dari lantai dan meletakkan kembali keatas piringnya.

IHYA

“YASA apa yang kamu lakukan?!” (Seraya mengambil potongan daging dan membungkusnya dengan tisu)

YASA

“Kenapa?”

IHYA

“Makanan itu kotor kamu tidak boleh memakannya lagi”

YASA

“Baik”

IHYA mengeluarkan kotak kecil dari dalam kantong jasnya

IHYA

“SA bersediakah kamu menikah dengan ku?”

YASA mengangguk dengan mulut mengunyah penuh makanan dan mata tidak tertuju kepada IHYA tapi kepada makanan lezat diatas piring (Seolah olah tidak menghiraukan kata kata IHYA)

IHYA

“SA kamu mendengar perkataanku tidak?”

YASA

“Mm…apa?”

IHYA

“Kamu dengar tidak?”

YASA

“Dengar”

IHYA

“Apa?”

YASA

“Menikah kan?”

IHYA

“Siapa?”

YASA

“Kita kan?”

IHYA

“Kamu terlihat tidak senang yah”

YASA

“Senang, kenapa harus senang?”

IHYA

“Berarti kamu tidak bersedia aku persunting”

YASA

“Bersedia sekali dan kamu memang harus memperistri aku”

IHYA

“Kamu berulang ulang mengatakan aku harus memperistri kamu tapi bilang kamu tidak senang kalau aku lamar?”

YASA

“Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud?”

IHYA

“Kamu tidak bahagia aku persunting?”

YASA

“Aku tidak bahagia, kenapa aku harus bahagia?”

IHYA

“YASA disaat saat seperti apa yang membuat kamu senang dan bahagia?”

YASA

“Banyak sekali”

IHYA

“Contohnya?”

YASA

“Aku senang sekali kamu ajak aku makan direstoran ini, makanannya enak sekali” (Seraya terus melahap makanan dalam piring yang hampir habis)

IHYA

“Jadi kamu lebih senang makanan makanan ini daripada menikah dengan ku?”

YASA

“Iya”

IHYA

“Jadi kamu akan lebih senang lagi kalau besok aku ajak lagi berenang dipantai?”

YASA

“Bukan senang lagi tapi bahagiaaa…banget”

IHYA

“Ha…ha..ha…”

YASA

“Loh kok tertawa?”

IHYA

“Tidak…, lucu saja” PAUSE

YASA

“Bohong…, kamu pasti mentertawakan aku”

IHYA

“Tidak, oh ya YASA aku mau tanya sekali lagi apakah kamu benar benar datang dari khayangan”

YASA

“YASA bosan menjawabnya dan satu lagi YASA sangat senang kalau kamu mempercayainya dan tidak bertanya tanya yang itu itu saja”

IHYA

“Apakah kamu mengenal cinta?”

YASA

“YASA mencintai dunia tempat asal DINA”

IHYA

“Apakah kamu mencintai ku?”

YASA

“Ha…ha…mencintaimu…, tentu tidak, mana mungkin”

IHYA

“Mengapa demikian?”

YASA

“Semua mahluk diduniaku hanya cinta kepada dunianya”

IHYA

“Apakah kamu sedih bilamana duniamu dirusak?”

YASA

“Sudah pasti, aku akan sedih sekali”

IHYA

“Apakah kamu akan sedih bilamana duniamu hancur?”

YASA

“Tentu”

IHYA

“Apakah kamu akan sedih jikamana nanti setelah aku menjadi suamimu dan aku meninggal dunia?”

YASA

“Tidak”

IHYA

“Mengapa?”

YASA

“Aku tidak tahu, yang pasti tidak”

IHYA

“Apakah kamu merasa sedih jika aku sakit keras”

YASA

“Tidak”

IHYA

“Lalu apa kira kira yang kamu rasakan jika aku sakit”

YASA

“Kasihan, iba”

IHYA

“Jadi apa yang kamu harapkan dari sebuah pernikahan dengan ku?”

YASA

“Kewajibanku, kepatuhanku”

IHYA

“Benarkah kamu akan patuh kepadaku?”

YASA

“Pasti”

IHYA menggengam tangan YASA lalu IHYA mengenakan sebuah cincin kejari manis YASA

YASA

“Untuk apa ini?

IHYA

“Itu sebagai tanda bahwa aku telah melamar mu dan jika kamu berkenan mengenakannya berarti kamu bersedia menjadi istri ku”

YASA tersenyum dan mencium tangan IHYA

CUT TO

27. EXT. RUMAH KONTRAKAN : DEPAN PINTU. MALAM

IHYA. YASA

IHYA

“Selamat malam YASA”

YASA

“Selamat malam juga”

IHYA

“Senang rasanya seharian bersama denganmu”

YASA

“Aku juga sangat senang”

IHYA

“Sampai ketemu besok yah, kalau ada apa apa telpon aku”

YASA

“Baik”

IHYA

“Dah…” seraya melangkah mundur dan perlahan memasuki kendaraan dan hilang diujung jalan

YASA memasuki rumah kontrakan

CUT TO

28. INT. RUMAH IHYA : RUANG MAKAN. MALAM

IHYA

IHYA terkejut melihat seisi rungan sedemikian rapi bahkan dimeja terhidang makanan yang sangat lezat

FADE OUT

FADE ADE IN

29. INT. RUMAH IHYA : KAMAR IHYA. PAGI

IHYA

IHYA diatas tempat tidur dan baru terbangun dari tidurnya

IHYA kembali terkejut karena dimeja kecil terdapat hidangan sarapan pagi

IHYA beranjak dari tempat tidur

CUT TO

30. INT. RUMAH IHYA : RUANG MAKAN. PAGI

IHYA

IHYA mencari cari seseorang diruang makan tapi tidak menemukan siapapun

CUT TO

31. INT. RUMAH IHYA : KAMAR MANDI. PAGI

IHYA

IHYA mencari cari seseorang dikamar mandi tapi tidak menemukan siapapun

CUT TO

32. INT. RUMAH IHYA : RUANG DEPAN. PAGI

IHYA

IHYA mencari cari seseorang diruang depan tapi tidak menemukan siapapun

IHYA melihat pintu depan masih terkunci

VO. IHYA

“Aneh”

FADE OUT

FADE IN

33. INT. RUMAH IHYA. RUANG DEPAN. PAGI

IHYA. YASA

CU. Bingkai foto pengantin IHYA dan YASA didinding

IHYA dan YASA muncul dan berjalan kearah pintu depan

IHYA

“Aku berangkat dulu ya SA”

YASA

“Iya mas”

YASA mencium tangan IHYA dan IHYA berlalu dengan tas kerja ditangannya

FADE OUT

FADE IN



Kamis, 16 Juli 2009

CERITA KOMEDI DAERAH (BETAWI) EPISODE

CERITA KOMEDI DAERAH (BETAWI) EPISODE

1. Ade ape dijakarte? (episode 1)

Judul : Ade ape dijakarte?
Tajuk episode : Ari nyang rada runyem
Durasi : 45 menit
Halaman : 48 Halaman

Contoh scene :

01. EXT. RUMAH JOJON : HALAMAN DEPAN . PAGI

EXTABLISH.

02. EXT. RUMAH JOJON : HALAMAN DEPAN . PAGI

JOJON, CING ENTIN

JOJON keluar dari pintu depan dan menghirup udara pagi.

JOJON meregangkan oton dan menikmati sinar matahari pagi yang menembus teras rumah.

CING ENTIN muncul berjalan dengan tergesa-gesa memasuki halaman rumah dan mendekat kearah JOJON.

JOJON

Tumben pagi-pagi udeh nongol cing?

CING ENTIN

Iye, gue mao nyucinye pagi-pagi aje. Soalnye tar siang gue diajak nganterin POK IME soping.

JOJON

Wah! Hebatsi encing pake soping segala.

CING ENTIN

Ya iye lah, kita itu idup kudu ade kemajuan! Seraya terus move kearah pintu depan.

JOJON

Cing…, ngomong-ngomong emang encing ngerti soping itu ape?

CING ENTIN

Ye tau lah, yang belanjenye pake ngeborong itu namenye soping.

JOJON

Kalo belanjenye kaga ngeborong itu namenye bukan soping?

CING ENTIN

Bukan! Itu namenye kantong kering!! Seraya move kedalam rumah.

JOJON

Buseet…, paling bisa tuh si encing! Dengan nada rendah

CUT TO

03. INT. RUMAH JOJON : RUANG KELUARGA . PAGI

CING ENTIN, JOJON, JA’I, NENENG

CING ENTIN memasuki ruangan

JA’I yang telah rapi dengan seragam SMUnya sedang duduk dimeja makan menyantap sarapan pagi.

CING ENTIN

Sarapan apaan tong? Menyapa JA’I

JA’I menoleh kearah CING ENTIN

JA’I

Nasi goeng me dok eo…, uu..panah. berbicara dengan mulut penuh makanan yangterlihat masih panas

CING ENTIN

Ape kate lu?! Sambel goang pake kroto?! Emangnye ade?!.

JA’I

Uhk.., he..he.. tertawa tersedak kemudian menelan sisa makanan dimulut dengan perlahan.

CING ENTIN memandang wajah JA’I

JA’I

Ini cing, maksud saye nasi goreng ame telor. Seraya menunjuk nasi goreng yang ada didepan JA’I

CING ENTIN

Oo…gue kira sambel goang!! Abisnye lu ngomongnye ngebelebek begitu.

NENENG muncul dari pintu kamarnya

NENENG

Dooor!! Mengejutkan cing entin dengan cara menepuk pundak dari belakang

CING ENTIN

Eh ! kuntil!! Dasar lu koneng!! Huh!!

Setelah mengejutkan CING ENTIN, NENENG langsung duduk dikursi meja makan bersebrangan dengan JA’I.

NENENG langsung menghempaskan kepalanya diatas meja makan dengan menopang lengannya (NENENG terlihat masih ngantuk)

CING ENTIN

JA’I pakean kotor lu dikamar masih ade ape engga?

JA’I

Udeh saye taro semua diember gede cing.

CING ENTIN

Elu neng? Seraya mendekat kearah NENENG.

NENENG diam tak menjawab dengan mata terpejam.

CING ENTIN

Neng?! Menyapa lagi.

CING ENTIN

Eh die malah tidur lagi disitu, dasar!! Seraya beranjak pergi meninggalkan ruangan kearah pintu belakang

JA’I

Neng..! kesonoan lu!! Bau iler nih!!

NENENG masih tidak bergeming.

JA’I

Perawan perawan, jorok lu!!

JOJON memasuki ruangan.

JOJON

Neng! Lu kaga sekola?! Seraya mendekat kearah NENENG yang masih tertidur dimeja makan.

JOJON

Buseeet…! Ni anak kebluk amat ya! Gue udeh bangunin dari subuh hari gini masih molor juga.

JOJON

Neng! Mencolek NENENG.

JA’I

Siram aje pake aer kobokan bang. Tar die ngiler dimeja tuh!

NENENG lal beranjak seraya mengusap jari tangan kebibirnya kemudian mencolek kearah mulut JA’I dan move kearah pintu kamarnya.

JA’I

Cuih…! Cuih…! Sialan lu, joroook…!!!.

JOJON mengikuti langkah NENENG kearah kamar.

CUT TO

04. INT. RUMAH JOJON : KAMAR NENENG. PAGI

NENENG, JOJON

NENENG menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidur.

JOJON memasuki kamar

JOJON

Neng! Lu kaga sekola? Udeh siang nih!

NENENG

Kaga bang! Dengan nada rendah.

JOJON

Kenape emang?

NENENG

Sakit

JOJON

Sakit?! Dengan ekspresi wajah curiga tidak percaya.

NENENG

Mmm..!!

JOJON perlahan mendekati NENENG dan memegang keningnya.

NENENG

Apaan sih?! Menepis tangan JOJON.

JOJON

Sakit apaan lu kok badan lu adem begitu.

CUT TO

05. INT. RUMAH JOJON : KAMAR MALIH / JA’I. PAGI

MALI, JA’I

MALIH sedang bercermin didepan kaca nongkrong dengan berselimutkan kain sarung seraya sibuk memperhatikan dan memegang hidungnnya.

MALIH

Buju buneeeng!! Susah amat dicabutnya ya?! Seraya mencabut sesuatu dari sisi hidungnya.

MALIH

Aduh!! Menjerit karena mencabut sesuatu terlalu keras.

MALIH kembali memperhatikan hidungnya didepan cermin.

JA’I memasuki keamar, mengambil tas, mengambil sisir dari atas meja dan bergegas kearah cermin bermaksud untuk bercermin.

JA’I

Bang! Awas kenapa bang!

MALIH

Tar dulu gue lagi sibuk.

JA’I

Sebentar! Udeh kesiangan nih saye!

MALIH

Uh! Aduh!! Menarik sesatu dari permukaan hidungnya.

JA’I

Bang! Membentak

MALIH

Apaan sih! Tuh kan, gara gara elu jadi aja kaga kena!

JA’I

Abang lagi ngapain si?!

MALIH

Gua lagi nyabuti komodo!!

JA’I

Komodo apaan?!

MALIH

Ah!! Dongo luh! Nih nih komodo nih seraya menunjuk hidung MALIH kearah JA’I

JA’I

Komodo!? Ngomong aje kaga bener! Awas ah! Seraya mendorong tubuh MALIH sedang nongkrong diatas bangku hingga MALIH jatuh kelantai.

MALIH

Aduh!!!

JA’I tidak menghiraukan dan langsung merapikan rambutnya.

MALIH bangkit dan hanya memandangi JA’I

JA’I bergegas meninggalkan kamar.

MALIH

Huh!! Seraya mengepalkan tangan kearah belakang JA’I.

Lalu MALIH kembali mencabti komedonya didepan cermin.

CUT TO

06. INT. RUMAH JOJON : KAMAR NENENG. PAGI

NENENG, JOJON, JA’I

JOJON sedang menarik kaki NENENG yang berbaring diatas kasur mencoba membangunkan.

Subyektif kamera menyorot tangan JOJON yang mencenmgkram kaki NENENG (menarik kaki)

Subyektif kamera menyorot wajah JOJON yang seperti mencium sesuatu.

JOJON melepas cengkraman tangannya dari telapak kaki NENENG dan mencium tangannya.

JOJON

Ehm..!! mencium bau tidak enak yang berasal dari kaki neneng yang melekat ditangan JOJON.

JA’I memasuki kamar

JA’I

Bang saya berangkat dulu. Seraya menyodorkan tangan untuk bersalaman.

JOJON

Oh iye! Memberikan tangannnya untuk dicium oleh JA’I

JA’I

Uek..!! tangan abang bau tai ayam!!!

JOJON

Masa?! Seraya kembali membaui tangannya (penasaran)

JOJON

Uek…!!!

JA’I move keluar kamar.

JOJON mengikuti dari belakang.

Subyektif kamera menyorot wajah NENENG yang tersenyum geli.

CUT TO

07. EXT. RUMAH JOJON : RUANG CUCI BELAKANG RUMAH. PAGI

CING ENTIN, JOJON, JA’I

CING ENTIN sedang mencuci pakaian.

JA’I datang langsung mencuci tangannya dibawah keran air.

CING ENTIN

Kenape lu,?!

JA’I

Tangan bang JOJON bau tai ayam! Hii…!

CING ENTIN memandang wajah JA’I tidak mengerti.

JA’I move.

JOJON muncul dan langsung mencuci tangan dibawah keran air.

CING ENTIN

Kenape lagi bang?

JOJON

Si ENENG tuh cakep cakep cekernye bau tai lotok!! Seraya langsung move.

CING ENTIN

Tai ayam! Aneh! Berbicara sendiri dengan nada pelan serqaya meneruskan mencucinya.

CUT TO

08. INT. RUMAH JOJON : KAMAR MALIH /JA’I. PAGI

MALIH, JOJON

MALIH masih sibuk mengoprek wajahnya didepan cermin.

JOJON memasuki kamar.

JOJON

Lih…! Lu bangunin siNENENG sono!

MALIH

Kaga ah! Sama aja saya ngebangunin kedebong pisang.

JOJON

Masa dia kaga sekola lagi, tar lama lama die dipecat!

MALIH

Bang, kan siNENENG bilang dia udah kaga mao sekola. Percuma dipaksa bang!!

JOJON

Iye tapi kaga bisa begitu aje lih! Masalah sekola juga tanggung jawab kite sebagai encang encangnye ngasih tau die!

MALIH seolah tidak menghiraukan kata terakhir JOJON dan malih malah sibuk membersihkan komedonya.

JOJON

Lih!! Bentak.

MALIH

Iya…iya…iya…!! Bentar lagi nih! Aduh ampir dapet!

JOJON

Dapet apaan sih!?

MALIH

Komodo!!

JOJON

Komodo.., komodo…dari kemaren komodo aje yang lu urusin. Tai komodo kali!!!

MALIH

Huh! Ganggu orang aje!! Seraya beranjak dari tempat duduk.

JOJON

Eh… lih! Lu langsung tarik aje kakinye die pasti langsung bangun.

MALIH langsung move.

CUT TO

CERITA KOMEDI PENDEK (SERIAL)

CERITA KOMEDI PENDEK (SERIAL)

1. Keluarga Reot

Judul : Keluarga Reot
Jenis : Serial Komedi
Durasi : 45 menit
Halaman : 35 halaman

Contoh Sinopsis pendek, profil tokoh dan scene.

KELUARGA REOT

Cerita dan skenario : Danrhama

SINOPSIS

Keluarga reot sama denga keluraga keluarga sederhana dan bahagia lainnya yang terdiri dari : Ayah, Ibu, anak. Tapi dalam kelurga reot semua diperankan oleh para manula

Pakaian dan tingkah laku mereka semua wajar sebagai sifat sifat tokoh diusiannya. Sebagai salah satu contoh MIRNA adalah anak perempuan NINI yang masih duduk dibangku SMU. Kegenitan dan gejolak puberitas ABGnya begitu menonjol. Tapi tidak menghilangkan sifat sifat manulanya sebagai bumbu komedi. Lingkungan dan teman teman KELUARGA REOT diparankan oleh beragam usia sesuai.

Profil Tokoh
AMAT : AYAH pengusaha muda. Pemeran aslinya USIA 70 TAHUN Tegas, menggunakan tongkat, tangannya selalu gemetaran

NINI : IBU MUDA. Pemeran aslinya USIA 70 TAHUNSensitif dan mudah marah, pemarah, pikun dan iri hati

MIRNA : ANAK PEREMPUAN SMA. Pemeran aslinya USIA 75TAHUNBudek, gampang masuk angin dan muntah
ARIL : ANAK LAKI LAKI KULIAH. Pemeran aslinya USIA 75 TAHUNPikun, rabun

NINING : ANAK PEREMPUAN SD. Pemeran aslinya USIA 75 TAHUNOmpong, pelupa, curang, jahil, bandel

MAYA : PEMBANTU PEREMPUAN. Pemeran aslinya 75 TAHUNRabun, osteoporosis

MAMAN : SUPIR. USIA 35 TAHUN Pemeran aslinya sudah tuaRabun, pelupa dan bungkuk menggunakan tongkat

01. INT. MOBIL SEDAN : DEPAN KEMUDI. SORE

ANDI. DIDI

ANDI

Sebenarnya gua sudah mulai bete pacaran sama MIRNA DI?

DIDI

Kenapa memang, gua rasa elu cocok sama MIRNA. Orangnya cantik, pinter dan funky lagi.

ANDI

“Ga tau, mungkin karena gua orangnya bosenan kali”

DIDI

“Ah karena elu sudah dapet yang yang baru kali”

ANDI

“Iya juga kali”

DIDI

“Gimana kalau MIRNA lu oper ke gua aja”

ANDI

“Ga masalah, rencananya sih ini malam MIRNA mau gua putusin. Sedikit ragu sih ada soalnya sebenarnya gua juga masih ada rasa sayang sedikit”

DIDI

“Yu..mari, sedikit”

FADE OUT

FADE IN

02. EXT. RUMAH KELUARGA REOT. MALAM

EXTABLISH

EXTABLISH. rumah keluarga reot.

CUT TO

03. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG KELUARGA

AMAT. NINI. NINING. MAYA

AMAT dan NINI sedang santai duduk disofa besar sambil menonton televisi.

NINING sedang belajar menggambar dengan menggunakan kaca mata tebal.

Sesekali NINING memperhatikan gambar buatannya, karena matanya tidak dapat fokus walaupun terhadap gambar besar sekalipun karena matanya rabun.

MAYA tergopoh gopoh berjalan dan tangannya gemetaran membawa nampan yang berisi dua gelas teh keatas kemeja.

MAYA

“Ini tehnya tuan, nyonya”

NINI

“Dasar pembantu lelet! Bawa dua gelas air saja gemetaran, apalagi mengangkat sekarung beras” memaki seraya mengambil segelas teh dengan tangan yang juga gemetaran.

MAYA tersenyum manis dan giginya sudah raib semua.

AMAT

“Makanya kalian itu harus sering sering minum susu kalsium seperti aku!” seraya mengambil segelas teh diatas meja yang juga dengan tangan yang sama saja gemetaran.

NINI

“NING, PR matematikanya sudah dikerjakan”

NINING

“Sudah mah”

VO. Bunyi bel beberapa kali

AMAT. MAYA. NINI dan NINING tenang tenang saja seperti tidak mendengar apapun.

AMAT

“Aku sepertinya mendengar suara bel?”

NINI

“Ah, aku tidak mendengar apa apa, kamu mendengar MAY?”

MAYA

“Apa nyah?”

NINI

“Kamu mendengar suara bel tidak!! Budek!!” teriak keras.

MAYA menggeleng

NINING

“Kita buka saja pintunya, kok segitu saja repot” seraya bangkit dan menuju pintu dapur.

NINI

“NINING!! Pintu depannya sebelah sana, dasar rabun!!”

NINING

“Oh ya, lupa” seraya berbalik arah menuju pintu depan dengan tergopoh gopoh.

NINI

“Pa, ini ruangan kok sepertinya gelap yah, lampunya 5 watt apa 10 watt sih?”

AMAT

“Ini bola lampu 100 watt mah!”

CUT TO

03. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG TAMU. MALAM

NINING. ANDI

NINING membuka pintu dan ANDI sudah berada dibalik pintu.

NINING menegaskan wajah ANDI dengan seksama.

NINING

“Siapa yah?”

ANDI

“Ini ANDI, NING”

NINING

“Oh pak RW, cari bapak yah. Silahkan masuk pak” seraya membalikan badan dan move.

ANDI

“NINING tunggu dulu” memanggil NINING tapi NINING terus ngeloyor kedalam.

CUT TO

04. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG KELUARGA. MALAM

NINI. AMAT. NINING

NINING kembali keruang keluarga.

NINING

“Papa, ada pak RW WANDI tuh”

AMAT

“Oh ya” seraya bangkit dan move.

CUT TO

05. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG TAMU. MALAM

AMAT. ANDI

AMAT langsung menghampiri ANDI

AMAT

“Pak RW, silahkan duduk pak, kok malah berdiri saja” seraya memberikan salam.

ANDI

“Saya ANDI pak”

AMAT

“Apa?” seraya mengambil kaca mata tebal dari saku bajunya kemudian memakainya.

AMAT mengamati dengan kaca mata tebalnya.

AMAT

“ANDI toh, dikira siapa, silahkan duduk DI. Sebentar bapak panggil MIRNAnya” seraya move.

ANDI

“Iya pak”

CUT TO

2. Keluarga Reot (serial II)

Judul : Keluarga Reot
Jenis : Serial Komedi
Durasi : 45 menit
Halaman : 38 halaman

Contoh Sinopsis pendek, dan scene ending.

KELUARGA REOT

Cerita dan skenario : Danrhama

SINOPSIS

Keluarga reot sama denga keluraga keluarga sederhana dan bahagia lainnya yang terdiri dari : Ayah, Ibu, anak. Tapi dalam kelurga reot semua diperankan oleh para manula

Pakaian dan tingkah laku mereka semua wajar sebagai sifat sifat tokoh diusiannya. Sebagai salah satu contoh MIRNA adalah anak perempuan NINI yang masih duduk dibangku SMU. Kegenitan dan gejolak puberitas ABGnya begitu menonjol. Tapi tidak menghilangkan sifat sifat manulanya sebagai bumbu komedi. Lingkungan dan teman teman KELUARGA REOT diparankan oleh beragam usia sesuai

20. EXT. RUMAH KELUARGA REOT : HALAMAN DEPAN. SORE

TUKANG BAKSO. PARA PEMBELI (PIGURAN)

TUKANG BAKSO berpakaian rapi dan mengenakan dasi.

TUKANG BAKSO memukul mukul mangkok dengan sendok dengan tak henti henti.

TUKANG BAKSO menengok rumah keluarga reot dengan gelisah

Datang seorang PEREMPUAN SEKSI pelanggan.

PEREMPUAN SEKSI

“Beli basonya mas”

TUKANG BAKSO

“Habis”

PEREMPUAN SEKSI

“Habis kok mangkuknya masih dipukul terus”

TUKANG BAKSO

“Biarin!!”

PEREMPUAN SEKSI

“Sinting!!” berbisik seraya move.

TUKANG BAKSO melanjutkan memukul mangkok.

CUT TO

21. INT. RUMAH KELUARGA REOT : KAMAR NINI. SORE

NINI

VO. Suara dentingan mangkuk yang tak kujung berhenti.

NINI sedang tidur.

NINI teganggu oleh suara dentingan itu.

NINI beranjak mengambil tongkat kemudian melemparkan tongkat itu dari jendela kamar kearah TUKANG BASO

VO. TUKANG BASO

“Aduh!!”

VO. Gerobak bakso yang juga tertimpa tongkat ajaib

“Gdubrak”

NINI

“Tukang bakso sinting!!”

FADE OUT

FADE IN

23. INT. RUMAH KELUARGA REOT ; RUANG KELUARGA. MALAM

AMAT

AMAT sedang asik menonton film TITANIC di televisi.

CUT TO

22. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG MAKAN. MALAM

ARIL. AMAT. NINING. RIA

ARIL sedang makan malam dimeja makan.

RIA mengantarkan air putih kemeja.

RIA

“Den PEPEN, ini air putihnya”

ARIL

“Terima kasih BI, eh ngomong ngomong jangan ngikutin mamah dong, pangil saya pake PEN segala”

RIA

“Iya, maaf”

AMAT datang dan langsung mengambil kursi dan duduk dekat ARIL.

AMAT

“RIA, buat kan saya susu yang gede yang”

RIA

“Baik pak PEPEN” seraya move kedapur.

ARIL

“Pak, susu apa yang gede?”

AMAT

“Maksudnya bikin susu murni, pakai gelasnya yang gede”

ARIL

“Saya pikir susu RIA yang…”

AMAT

“Hus!!, Pikiran mu itu ngeres tau” memotong omongan ARIL.

ARIL terdiam.

AMAT

“RIL kayaknya bapak lagi puber ke4 nih”

ARIL

“Memangnya kenapa?”

AMAT

“Kalau bapak melihat RIA, bapak ingat mamamu waktu masih muda. Apalagi kalau melihat RIA habis mandi dan hanya mengenakan handuk. Huh..!! bapak jadi terbayang body mama kamu waktu malam pertama”

ARIL

“Hus!! Ngeres

AMAT

“He…he…lupa”

ARIL

“Pah, kening papa kenapa sih, kok diperban gitu?”

AMAT

“Papa juga sedikit lupa, kata mama kamu sih papa mulai minum lagi. Lalu disaat pulang kerumah papa jatuh dan terbentur pintu”

ARIL

“Apa benar begitu?”

AMAT

“Papa juga tidak yakin, sepertinya papa sama sekali tidak minum. Minum dimana yah” seraya menggaruk kepala mengingat ingat.

ARIL

“Coba ingat ingat”

AMAT

“Yang papa ingat sih, semalam papa berlayar dengan kapal TITANIC. Papa terjatuh dan kepala papa terbentur pecahan kapal ketika kapal TITANIC tenggelam. Papa sedih karena kekasih papa tenggelam dilaut”

ARIL

“Kapan papa berlayar dengan kapal TITANIC”

AMAT

“Semalam, rekan bisnis papa telpon dan dia bilang ada urusan bisnis dilampung. Jadi papa langsung kelampung naik pesawat kemarin siang”

ARIL

“Loh kok pesawat”

AMAT

“Iya...! pulangnya papa baru naik kapal laut sampai merak, dan ditengah lautan kapal TITANIC menabrak sekumpulan ikan ikan teri, kemudian tenggelam”

ARIL

“Memangnya TITANIC tenggelamnya dilaut mana sih pak?”

AMAT

“Aduh!! Kamu itu goblok banget sih, TITANIC itu tenggelamnya diselat sunda”

ARIL

“Ooo…, begitu, he…he…”

VO ARIL

“Elu yang bego!!” memaki.

AMAT

“Kamu ngomong apa RIL?!!” marah.

ARIL

“Apa?”

AMAT

“Walaupun papa sedikit bolot tapi bapak bisa membaca pikiranmu, dosa besar kalau kamu bicara bego, apalagi sama papamu!!” seraya beranjak (Kesal)

ARIL bengong seraya mangap, sampai sampai makanan yang sedang dikunyahnya bleberan didagunya.

AMAT

“Dasar luh, anak bego!!” move

ARIL

“Gila! Hebat juga ilmu bapak gua!!”

FADE OUT

FADE IN

23. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG KELUARGA. MALAM

ARIL. AMAT. NINING.NINI. MIRNA

ARIL, AMAT, NINING dan MIRNA sedang menonton acara televisi.

NINI datang.

ARIL

“Mah, filmnya bagus judulnya TITANIC. Mau nonton tidak”

NINI

“Ah, film itu sudah diputar 10 an kali kok, bosen”

VO. Suara bel.

NINING langsung beranjak.

NINING

“Biar aku yang buka pintunya”

CUT TO

24. INT. RUMAH KELUARGA REOT : RUANG DEPAN. MALAM

NINING. ANDI

NINING membuka pintu depan.

Dari balik pintu muncul sesosok lelaki dengan menggunakan helm, prisai pengki, skin pengaman kaki untuk main bola, sarung tangan dan pengaman tubuh lainnya.

NINING

“Oh.., kak ANDI, masuk kak”

ANDI hanya terbengong.

S E L E S A I