1. Tujuh bidadari iblis
Judul : Tujuh bidadari iblis
Jenis : Cerita horor lepas
Halaman : 110 Halaman
Durasi : 120 menit
Contoh scene :
24. EXT. KOLAM RENANG. PAGI/SIANG
IHYA. YUDI. YASA
IHYA dan YUDA sedang berenang dikolam renang
IHYA
“Gua benar benar jatuh cinta sama YASA YUD”
YUDI
“Secepat itu?”
IHYA
“Itulah anehnya, gua sama sekali ga merasa baru mengenal dia, gua merasa seakan akan YASA sudah ada lama dalam dalam kehidupan gua”
YUDI
“Ah, kaya di sinetron aja luh”
IHYA
“Gua serius YUD”
YUDI
“Iya gua ngerti”
IHYA
“Gua akan nikahi dia YUD”
FADE OUT
FADE IN
25. INT. RUMAH IHYA : RUANG MAKAN. SORE
IHYA
Keadaan dapur dan ruang makan yang menjadi satu terlihat berantakan
IHYA sedang meminum kopi dimeja makan
IHYA mengambil telpon gengam yang tergeletak dimeja makan dan menekan tombol
IHYA
“YUD ikut gua yah makan malam” PAUSE
IHYA
“Gua grogi buat ngomongnya YUD, elu sengaja gua ajak untuk bantuin ngomong” PAUSE
IHYA
“Wah payah lu…, enggak mau bantuin gue” PAUSE
IHYA
“Ya sudahlah kalau begitu” PAUSE
IHYA
“Iya…, iya” Seraya menutup telpo
FADE OUT
FADE IN
26. INT. RESTORAN. MALAM
IHYA. YASA. PIGURAN
IHYA dan YASA sedang makan malam mereka duduk berhadapan
Seorang pelayan (PIGURAN) mengantarkan sajian makanan kemeja IHYA dan YASA
IHYA
“Ayo dimakan”
YASA
“Iya”
IHYA
“Kenapa, tidak suka yah?”
YASA mengangguk
IHYA
“Tadi kamu bilang terserah aku mau pesan apa, sudah dipesan kok tidak suka?”
YASA
“Iya, maaf”
IHYA
“Kamu tidak usah minta maaf, sekarang kamu pesan saja makanan yang kamu suka”
YASA
“Iya”
YASA memandangi IHYA yang sedang memakan daging dengan pisau dan garpu
YASA mengikuti gerak IHYA tapi ketika YASA memotong daging dengan pisau tiba tiba daging terpental kelantai dan YASA mengambil potongan daging tersebut dari lantai dan meletakkan kembali keatas piringnya.
IHYA
“YASA apa yang kamu lakukan?!” (Seraya mengambil potongan daging dan membungkusnya dengan tisu)
YASA
“Kenapa?”
IHYA
“Makanan itu kotor kamu tidak boleh memakannya lagi”
YASA
“Baik”
IHYA mengeluarkan kotak kecil dari dalam kantong jasnya
IHYA
“SA bersediakah kamu menikah dengan ku?”
YASA mengangguk dengan mulut mengunyah penuh makanan dan mata tidak tertuju kepada IHYA tapi kepada makanan lezat diatas piring (Seolah olah tidak menghiraukan kata kata IHYA)
IHYA
“SA kamu mendengar perkataanku tidak?”
YASA
“Mm…apa?”
IHYA
“Kamu dengar tidak?”
YASA
“Dengar”
IHYA
“Apa?”
YASA
“Menikah kan?”
IHYA
“Siapa?”
YASA
“Kita kan?”
IHYA
“Kamu terlihat tidak senang yah”
YASA
“Senang, kenapa harus senang?”
IHYA
“Berarti kamu tidak bersedia aku persunting”
YASA
“Bersedia sekali dan kamu memang harus memperistri aku”
IHYA
“Kamu berulang ulang mengatakan aku harus memperistri kamu tapi bilang kamu tidak senang kalau aku lamar?”
YASA
“Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud?”
IHYA
“Kamu tidak bahagia aku persunting?”
YASA
“Aku tidak bahagia, kenapa aku harus bahagia?”
IHYA
“YASA disaat saat seperti apa yang membuat kamu senang dan bahagia?”
YASA
“Banyak sekali”
IHYA
“Contohnya?”
YASA
“Aku senang sekali kamu ajak aku makan direstoran ini, makanannya enak sekali” (Seraya terus melahap makanan dalam piring yang hampir habis)
IHYA
“Jadi kamu lebih senang makanan makanan ini daripada menikah dengan ku?”
YASA
“Iya”
IHYA
“Jadi kamu akan lebih senang lagi kalau besok aku ajak lagi berenang dipantai?”
YASA
“Bukan senang lagi tapi bahagiaaa…banget”
IHYA
“Ha…ha..ha…”
YASA
“Loh kok tertawa?”
IHYA
“Tidak…, lucu saja” PAUSE
YASA
“Bohong…, kamu pasti mentertawakan aku”
IHYA
“Tidak, oh ya YASA aku mau tanya sekali lagi apakah kamu benar benar datang dari khayangan”
YASA
“YASA bosan menjawabnya dan satu lagi YASA sangat senang kalau kamu mempercayainya dan tidak bertanya tanya yang itu itu saja”
IHYA
“Apakah kamu mengenal cinta?”
YASA
“YASA mencintai dunia tempat asal DINA”
IHYA
“Apakah kamu mencintai ku?”
YASA
“Ha…ha…mencintaimu…, tentu tidak, mana mungkin”
IHYA
“Mengapa demikian?”
YASA
“Semua mahluk diduniaku hanya cinta kepada dunianya”
IHYA
“Apakah kamu sedih bilamana duniamu dirusak?”
YASA
“Sudah pasti, aku akan sedih sekali”
IHYA
“Apakah kamu akan sedih bilamana duniamu hancur?”
YASA
“Tentu”
IHYA
“Apakah kamu akan sedih jikamana nanti setelah aku menjadi suamimu dan aku meninggal dunia?”
YASA
“Tidak”
IHYA
“Mengapa?”
YASA
“Aku tidak tahu, yang pasti tidak”
IHYA
“Apakah kamu merasa sedih jika aku sakit keras”
YASA
“Tidak”
IHYA
“Lalu apa kira kira yang kamu rasakan jika aku sakit”
YASA
“Kasihan, iba”
IHYA
“Jadi apa yang kamu harapkan dari sebuah pernikahan dengan ku?”
YASA
“Kewajibanku, kepatuhanku”
IHYA
“Benarkah kamu akan patuh kepadaku?”
YASA
“Pasti”
IHYA menggengam tangan YASA lalu IHYA mengenakan sebuah cincin kejari manis YASA
YASA
“Untuk apa ini?
IHYA
“Itu sebagai tanda bahwa aku telah melamar mu dan jika kamu berkenan mengenakannya berarti kamu bersedia menjadi istri ku”
YASA tersenyum dan mencium tangan IHYA
CUT TO
27. EXT. RUMAH KONTRAKAN : DEPAN PINTU. MALAM
IHYA. YASA
IHYA
“Selamat malam YASA”
YASA
“Selamat malam juga”
IHYA
“Senang rasanya seharian bersama denganmu”
YASA
“Aku juga sangat senang”
IHYA
“Sampai ketemu besok yah, kalau ada apa apa telpon aku”
YASA
“Baik”
IHYA
“Dah…” seraya melangkah mundur dan perlahan memasuki kendaraan dan hilang diujung jalan
YASA memasuki rumah kontrakan
CUT TO
28. INT. RUMAH IHYA : RUANG MAKAN. MALAM
IHYA
IHYA terkejut melihat seisi rungan sedemikian rapi bahkan dimeja terhidang makanan yang sangat lezat
FADE OUT
FADE ADE IN
29. INT. RUMAH IHYA : KAMAR IHYA. PAGI
IHYA
IHYA diatas tempat tidur dan baru terbangun dari tidurnya
IHYA kembali terkejut karena dimeja kecil terdapat hidangan sarapan pagi
IHYA beranjak dari tempat tidur
CUT TO
30. INT. RUMAH IHYA : RUANG MAKAN. PAGI
IHYA
IHYA mencari cari seseorang diruang makan tapi tidak menemukan siapapun
CUT TO
31. INT. RUMAH IHYA : KAMAR MANDI. PAGI
IHYA
IHYA mencari cari seseorang dikamar mandi tapi tidak menemukan siapapun
CUT TO
32. INT. RUMAH IHYA : RUANG DEPAN. PAGI
IHYA
IHYA mencari cari seseorang diruang depan tapi tidak menemukan siapapun
IHYA melihat pintu depan masih terkunci
VO. IHYA
“Aneh”
FADE OUT
FADE IN
33. INT. RUMAH IHYA. RUANG DEPAN. PAGI
IHYA. YASA
CU. Bingkai foto pengantin IHYA dan YASA didinding
IHYA dan YASA muncul dan berjalan kearah pintu depan
IHYA
“Aku berangkat dulu ya SA”
YASA
“Iya mas”
YASA mencium tangan IHYA dan IHYA berlalu dengan tas kerja ditangannya
FADE OUT
FADE IN
Kenapa ga ditawarin langsung aja ke PH? Daripada di blog aja, mendingan bawa aja ke PH. Coba deh ke Frame Ritz, mereka masih nerima skenario dari orang luar. Sukses ya!
BalasHapus